Materi The 5th Asian Science Editors Conference and Workshop 2018

1. Day 1: http://bit.ly/slide-day1-case2018
2. Day 2: http://bit.ly/slide-day2-case2018

http://www.escienceediting.org

http://e-se.org

Indonesian Journal Editors Workshop

(Scopus Selection Criteria and Evaluation Process Workshop)

Jakarta, 13 September 2019

Link download: bit.ly/scopusworkshop2019

Link foto: http://bit.ly/fotoscopusworkshop2019

1. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam kongres reguler dan kongres luar biasa baik secara lisan maupun tulisan.
2. Anggota HEBII akan diprioritaskan pada kegiatan HEBII yang relevan.
3. Anggota HEBII akan menerima Kartu Tanda Anggota yang berlaku seumur hidup.

Himpunan Editor Berkala Ilmiah Indonesia kembali bekerjasama dengan Kemenristekdikti mengadakan kegiatan workshop. Workshop mengambil tema “International Workshop for Journal Editors” dengan tujuan meningkatkan kapasitas pengelola jurnal ilmiah dalam manajemen jurnal dan indeksasi menuju jurnal internasional bereputasi. Kegiatan berlangsung selama 3 hari pada tanggal 25-27 Maret 2019 di Denpasar, Bali, dengan mengundang pembicara dari COPE, Scopus, Web of Science, DOAJ, iThenticate, dan OJS. Peserta berjumlah 143 editor jurnal dari 152 editor di Indonesia yang berasal dari bidang ilmu eksakta dan ilmu sosial yang jurnalnya masuk kategori SINTA 2 sampai SINTA 4, sudah berbahasa Inggris, serta belum diindeks di SCOPUS maupun Web of Science.

Kegiatan workshop ini diadakan karena jumlah jurnal ilmiah di Indonesia sangat banyak, tetapi dari segi kualitas masih memerlukan peningkatan, terutama untuk meningkatkan kapasitasnya menjadi jurnal internasional bereputasi. Selain itu, plagiarisme dan etika publikasi saat ini juga menjadi isu penting dalam penerbitan artikel ilmiah di Indonesia dan dunia internasional. Pengetahuan dan kesadaran untuk menghindari plagiarisme dalam penerbitan jurnal manjadi tanggung jawab bersama antara editor jurnal, reviewer, dan penulis. 

Materi workshop disampaikan selama dua hari, yaitu pada tanggal 25 Maret dan 26 Maret 2019. Kegiatan hari pertama dimulai pada pukul 13.00 dengan yang dibuka oleh Ketua Himpunan Editor Berkala Ilmiah Indonesia (HEBII) diikuti dengan sambutan dari Dr. Lukman (Kasubdit Fasilitasi Jurnal Ilmiah) tentang “Internationalization programs of Indonesian journals”. Beliau menyampaikan bagaimana perkembangan jurnal ilmiah di Indonesia dari jurnal lokal menjadi jurnal internasional. Terdapat 59.134 jurnal yang telah memiliki ISSN, dari jumlah tersebut 37.920 adalah e-jurnal, 2.278 sudah diindeks oleh SINTA, 1.430 sudah diindeks DOAJ, 48 jurnal sudah diindeks SCOPUS, dan 45 jurnal diindeks oleh ESCI.

Pada kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara Kemenristekdikti dan Clarivate Analytics yang masing-masing diwakili oleh Dr. Muhammad Dimyati dan Dr. Jeoren Prinsen. Kegiatan workshop diakhiri dengan penutupan oleh Dr. Muhammad Dimyati (Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristekdikti). Kegiatan workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengelola jurnal ilmiah dalam indeksasi menuju jurnal internasional bereputasi.

Himpunan Editor Berkala Ilmiah Indonesia dan Kemenristekdikti telah bekerjasama menyelenggarakan "Workshop Asistensi Jurnal Ilmiah Elektronik Menuju Terakreditasi” pada tanggal 31 Januari-2 Februari 2019 di Salak Tower Hotel, Bogor. Kegiatan ini diikuti oleh editor jurnal ilmiah yang belum terakreditasi yang masuk dalam kelompok SINTA 3 sampai 6.

Kegiatan workshop dihadiri oleh 46 editor jurnal dari 51 editor yang diundang yang belum diakreditasi dan berasal dari SINTA 3 sampai SINTA 6. Peserta adalah editor jurnal yang berasal dari bidang ilmu eksakta dan ilmu sosial. Narasumber pada kegiatan ini adalah para ahli di bidang pengelolaan jurnal yang telah berhasil mengelola jurnal ilmiah nasional menjadi jurnal internasional.

Materi workshop disampaikan selama dua hari, yaitu pada tanggal 31 Januari dan 1 Februari 2019. Registrasi peserta dan tamu undangan pada hari pertama dimulai pukul 12.00 WIB. Acara dimulai pada pukul 13.00 diawali dengan sambutan oleh Ketua Himpunan Editor Berkala Ilmiah Indonesia (HEBII) dilanjutkan dengan pembukaan oleh Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual. Materi pada hari pertama disampaikan mulai pukul 13.30 berturut-turut adalah Kebijakan Kemenristekdikti dalam pengelolaan jurnal ilmiah, Penggunaan OJS dalam pengelolaan jurnal ilmiah (Prof. Dr. Istadi, Universitas Diponegoro), Strategi indeksasi pada lembaga pengindeks bereputasi (Dr. Tole Sutikno, Universitas Ahmad Dahlan), dan etika publikasi (Dr. Ide Bagus Siaputra, Universitas Surabaya). Materi pada hari kedua terdiri atas Tugas dan peran editor (Prof. Dr. Komang G. Wiryawan, Institut Pertanian Bogor), Review manuskrip ilmu eksakta dan identifikasi plagiarism (Prof. Dr. Wasmen Manalu, Institut Pertanian Bogor), Review manuskrip ilmu sosial dan identifikasi plagiarism (Prof. Ali Saukah, Universitas Malang), dan otomatisasi referensi (Dr. Anuraga Jayanegara, Institut Pertanian Bogor). Materi disampaikan dalam bentuk presentasi dan praktek/diskusi.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan para editor jurnal ilmiah dapat meningkatkan kapasitas dalam melakukan proses pengelolaan secara online, memahami tugas dan peran editor, etika publikasi, panduan dalam review manuskrip, otomatisasi referensi, serta indeksasi jurnal menuju jurnal nasional terakreditasi.

Upaya meningkatkan jumlah jurnal ilmiah bertaraf internasional merupakan tantangan besar bagi editor sebagai garda terdepan dalam menentukan kualitas tulisan hasil penelitian yang dipublikasikan dan berimplikasi pada reputasi jurnal ilmiah yang dikelolanya. Integritas dan kredibilitas editor menjadi taruhan bagi penerbitan jurnal ilmiah yang bereputasi internasional. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dewan editor dalam mengelola jurnal dan manuskrip perlu ditingkatkan secara berkesinambungan.

Atas dasar semangat kebersamaan untuk meningkatkan kapasitas dewan editor dalam pengelolaan jurnal ilmiah sebagai media komunikasi ilmiah secara internasional melalui pertukaran informasi di antara dewan editor di seluruh Indonesia, perlu dibentuk wadah berkumpulnya dewan editor jurnal ilmiah di Indonesia.

Pembentukan Himpunan Editor Berkala Ilmiah Indonesia (HEBII) diawali pada tanggal 28 Juli 2017 bertempat di Ruang Sidang Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor yang diinisiasi oleh beberapa Editor jurnal ilmiah. Pada awalnya, nama perkumpulan yang disepakati adalah Asosiasi Dewan Editor Indonesia (ADEI). Seiring dengan proses pengurusan legalitas di Kementerian Hukum dan HAM, nama ADEI diubah menjadi Himpunan Editor Berkala Ilmiah Indonesia (HEBII). HEBII secara resmi di-launching pada Kongres I yang dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2018 di Aula Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Jl. Padjadjaran Kav E.59 Bogor.

Himpunan Editor Berkala Ilmiah Indonesia (HEBII) merupakan organisasi non-pemerintah, non-partisan, dan non-profit tempat berkumpulnya dewan editor jurnal Indonesia.  HEBII ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dewan editor dalam pengelolaan jurnal ilmiah sehingga dapat meningkatkan kualitas jurnal dan mempercepat proses internasionalisasi jurnal di Indonesia melalui pertukaran informasi di antara dewan editor. HEBII bekerjasama dengan Council of Asian Science Editors (CASE) membantu peningkatan kapasitas dewan editor Indonesia dalam mengelola jurnal dan manuskrip untuk meningkatkan kualitas jurnal yang diterbitkan sehingga dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan manusia. CASE merupakan asosiasi dewan editor jurnal tingkat regional ASIA berpusat di Korea Selatan yang bertujuan meningkatkan kualitas jurnal yang diterbitkan di ASIA untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan manusia.